Rabu, 27 Februari 2008

Makanan Favorit

Suamiku tuh seneng banget sama yang namanya bakso
apalagi baksonya besar seperti ini


Bisa untuk 4 orang loh


Kenyang deh.....

Belum Gajian

Sudah tanggal 27 Februari 2008,
biasanya tanggal segini dah gajian nih,tapi sekarang .....
inilah bedanya pegawai kantoran dengan wiraswata
kalau karyawan mau bolos atau atau mau masuk
mau rajin atau mau malas tetap aja digaji,tapi kalau wiraswata ?
kalau mau dapat duit ya harus rajin kalau malas ya silahkan
gigit jari,tapi itu semua adalah pilihan hidup yang mau kita jalani.
Baik jadi pegawai ataupun wiraswasta kalau dijalani dengan
sungguh-2 dan ikhlas insyaallah akan bermanfaat bagi diri sendiri
ataupun bagi orang lain. So,tetap semangat dalam menjalani semua ini.

Sabtu, 23 Februari 2008

Belajar Menambah Gambar

Penasaran nih,gimana caranya nambahin foto/gambar di tulisan ini,maklum gaptek


Bisa juga ternyata,hehehe...ini adalah foto waktu liburan akhir tahun di Bandung (Family Gathering Bluewater), lokasi : Kampung Daun

Anggota TDA

Alhamdulillah akhirnya di approve juga keanggotaanku di milis TDA,semoga bisa menambah semangat,dan berani Take Action.Amien...

Minggu, 17 Februari 2008

Tetap Optimis

Tahun yang baru sudah datang. Kesulitan dan tantangan pasti akan menghadang. Bagaimana menghadapinya dengan optimis ? Kiat menumbuhkan Optimisme menurut Sartono Mukadis :
1. Kenali diri sendiri,baik kelebihan maupun kekurangan kita. Orang yang tidak mengenal dirinya sendiri seringkali ikut-2 an,dan ketika dia tidak bisa seperti orang lain,optimismenya akan hilang
2. Jangan membandingkan diri dengan orang lain. Kita harus terbiasa bertanding dengan diri sendiri. Katakan pada diri sendiri,"Saya hari ini harus lebih baik dari saya kemarin,saya besok harus lebih baik dari saya hari ini." Membandingkan diri dengan orang lain justru merupakan penghinaan dan penihilan terhadap kekhasan individu.
3. Berpikirlah rasional. Jangan hanya gambling,tetapkan target dengan jelas.
4. Jangan menyalahkan orang lain. Kita harus mengambil tanggung jawab atas diri sendiri. Menyalahkan orang lain atas kegagalan kita sama dengan melemahkan diri pribadi.
5. Pelihara rasa humor.
6. Lihat sisi lain dari suatu kejadian. Orang yg tidak pernah melihat peluang di balik musibah akan tersingkir. Tapi kita juga harus hati-2,karena di balik peluang,pasti juga ada "musibah".
7. Perhatikan sekitar kita. Ada banyak contoh sikap optimis yg bisa kita tiru. Bahkan mungkin,lewat orang-2 yg kelihatannya kurang beruntung,kita bisa mencontoh semangatnya dalam mempertahankan hidup
8. Kemauan yang kuat dari diri kita untuk bangkit dari pesimisme,dengan latihan dan proses belajar yg terus menerus akan membangkitkan semangat dan keyakinan kita
9. Tetap tersenyumlah pada dunia dan pada diri kita,apapun keadaan kita.
10. Jangan lupa untuk tetap terus berdoa.
Sumber : Nirmala (Januari 2008)

Hold On My Dreams

Ceritanya nih seminggu ini semangatku lagi down,padahal pas acara Boss Family tanggal 2 feb kemarin lagi semangat-2 nya tuh,dah gitu dapat dl lagi duh senengnya,trus senin aku daftarin ke bulungan,selasa sampai minggu full activity jadi masih semangat,nah pas seminggu kemarin gak ada rencana dan acara apa-2,wah terasa benar bedanya,mau ngapain aja jadi males deh,mau ikutan training males,mau keluar males. Aku pikir-2 kalau dibiarkan bisa keterusan nih malesnya,jadilah dengan agak malas berangkat juga aku ke training ori di bulungan. Nah bener kan setelah ketemu dengan mba Nadia,dan teman-2 yg lain jadi semangat lagi deh. Memang kalau kita sering berkumpul dan bertemu dengan orang-2 yg penuh semangat dan optimis akan terasa bedanya,kita bisa sharing,curhat,bertanya yg membuat kita kembali semangat. Tips dari mba Nadia untuk tetap semangat :
"Hold on Your Dreams"
Pegang terus mimpimu,
dengan kita selalu mengingat dan merasakan mimpi kita akan jadi nyata maka kita akan terus terpacu untuk mencapai mimpi itu,dikala semangat sedang turun seperti kemarin sungguh sangat berguna untuk mengingat mimpi kita,tujuan yang ingin kita capai.
Hampir saja aku menyerah dan berhenti. Ternyata memotivasi diri setiap hari itu penting untuk merecharge semangat kita. Selalu optimis dan tersenyum pada dunia maka dunia pun akan tersenyum pada kita. Belajar,belajar,belajar. Praktek,praktek,praktek,praktek,praktek. Dan jangan lupa diamalkan apa yg sudah kita dapat. insyaallah akan bermanfaat bagi diri kita dan orang lain,amien.
Remember That
Never Give Up
Semangat

Minggu, 10 Februari 2008

Jangan Pernah Berhenti

Penulis: Gede Prama
Sejumlah sejarahwan yakin, bahwa pidato Winston Churchill yang paling berpengaruh adalah ketika beliau berpidato di wisuda Universitas Oxford. Churchill mempersiapkan pidato ini selama berjam-jam. Dan ketika saat pidatonya tiba, Churchill hanya mengucapkan tiga kata : ‘never give up’ (jangan pernah berhenti).
Sejenak saya merasa ini biasa-biasa saja. Tetapi ketika ada orang yang bertanya ke saya, bagaimana saya bisa berpresentasi di depan publik dengan cara yang demikian menguasai, saya teringat lagi pidato Churchill ini.
Banyak orang berfikir kalau saya bisa berbicara di depan publik seperti sekarang sudah sejak awal. Tentu saja semua itu tidak benar. Awalnya, saya adalah seorang pemalu, mudah tersinggung, takut bergaul dan minder.
Dan ketika memulai profesi pembicara publik, sering sekali saya dihina, dilecehkan dan direndahkan orang. Dari lafal ‘T’ yang tidak pernah lempeng, kaki seperti cacing kepanasan, tidak bisa membuat orang tertawa, pembicaraan yang terlalu teoritis, istilah-istilah canggih yang tidak perlu, serta segudang kelemahan lainnya.
Tidak bisa tidur beberapa minggu, stress atau jatuh sakit, itu sudah biasa. Pernah bahkan oleh murid dianjurkan agar saya dipecat saja menjadi dosen di tempat saya mengajar.
Pengalaman serupa juga pernah dialami oleh banyak agen asuransi jempolan. Ditolak, dibanting pintu, dihina, dicurigai orang, sampaidengan dilecehkan mungkin sudah kebal. Pejuang kemanusiaan seperti Nelson Mandela dan Kim Dae Jung juga demikian. Tabungan kesulitan yang mereka miliki demikian menggunung. Dari dipenjara,hampir dibunuh, disiksa, dikencingin, tetapi toh tidak berhenti berjuang.
Apa yang ada di balik semua pengalaman ini, rupanya di balik sikap ulet untuk tidak pernah berhenti ini, sering bersembunyi banyak kesempurnaan hidup. Mirip dengan air yang menetesi batu yang sama berulang-ulang, hanya karena sikap tidak pernah berhentilah yang membuat batu berlobang.
Besi hanya menjadi pisau setelah ditempa palu besar berulang-ulang, dan dibakar api panas ratusan derajat celsius. Pohon beringin besar yang berumur ratusan tahun, berhasil melewati ribuan angin ribut, jutaan hujan, dan berbagai godaan yang meruntuhkan.
Di satu kesempatan di awal Juni 1999, sambil menemani istri dan anak-anak, saya sempat makan malam di salah satu restoran di depan hotel Hyatt Sanur Bali. Yang membuat kejadian ini demikian terkenang, karena di restoran ini saya dan istri bertemu dengan seorang penyanyi penghibur yang demikian menghibur.
Pria dengan wajah biasa-biasa ini, hanya memainkan musik dan bernyanyi seorang diri. Modalnya, hanya sebuah gitar dan sebuah organ. Akan tetapi, ramuan musik yang dihasilkan demikian mengagumkan. Saya dan istri telah masuk banyak restoran dan kafe. Namun, ramuan musik yang dihadirkan penyanyi dan pemusik solo ini demikian menyentuh. Hampir setiap lagu yang ia nyanyikan mengundang kagum saya, istri dan banyak turis lainnya. Rasanya susah sekali melupakan kenangan manis bersamapenyanyi ini. Sejumlah uang tip serta ucapan terimakasih saya yang dalam, tampaknya belum cukup untuk membayar keterhiburan saya dan istri.
Di satu kesempatan menginap di salah satu guest house Caltex Pacific Indonesia di Pekan Baru, sekali lagi saya bertemu seorang manusia mengagumkan. House boy (baca : pembantu) yang bertanggungjawab terhadap guest house yang saya tempati demikian menyentuh hati saya. Setiap gerakan kerjanya dilakukan sambil bersiul. Atau setidaknya sambil bergembira dan tersenyum kecil. Hampir semua hal yang ada di kepala, tanpa perlu diterjemahkan ke dalam perintah, ia laksanakan dengan sempurna. Purwanto, demikian nama pegawai kecil ini, melakoni profesinya dengan tanpa keluhan.
Bedanya penyanyi Sanur di atas serta Purwanto dengan manusia kebanyakan, semakin lama dan semakin rutinnya pekerjaan dilakukan, ia tidak diikuti oleh kebosanan yang kemudian disertai oleh keinginan untuk berhenti.
Ketika timbul rasa bosan dalam mengajar, ada godaan politicking kotor di kantor yang diikuti keinginan ego untuk berhenti, atau jenuh menulis, saya malu dengan penyanyi Sanur dan house boy di atas. Di tengah demikian menyesakkannya rutinitas, demikian monotonnya kehidupan, kedua orang di atas, seakan-akan faham betul dengan pidato Winston Churchill : “never give up.”
Anda boleh mengagumi tulisan ini, atau juga mengagumi saya, tetapi Anda sebenarnya lebih layak kagum pada penyanyi Sanur dan house boy di atas. Tanpa banyak teori, tanpa perlu menulis, tanpa perlu menggurui, mereka sedang melaksanakan profesinya dengan prinsip sederhana : “jangan pernah berhenti.”
Saya kerap merasa rendah dan hina di depan manusia seperti penyanyi dan pembantu di atas. Bayangkan, sebagai konsultan, pembicara publik dan direktur sebuah perusahaan swasta, tentu saja saya berada pada status sosial yang lebih tinggi dan berpenghasilan lebih besar dibandingkan mereka. Akan tetapi, mereka memiliki mental “never give up” yang lebih mengagumkan.
Kadang saya sempat berfikir, jangan-jangan tingkatan sosial dan penghasilan yang lebih tinggi, tidak membuat mental “never give up” semakin kuat.
Kalau ini benar, orang-orang bawah seperti pembantu, pedagang bakso, satpam, supir, penyanyi rendahan, dan tukang kebunlah guru-guru sejati kita.
Jangan-jangan pidato inspiratif Winston Churchill - sebagaimana dikutip di awal - justru diperoleh dari guru-guru terakhir.
(Motivasi dikala semangat sedang down)

Renungan


Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke masjid untuk disumbangkan; tetapibetapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!
Betapa lamanya melayani Allah selama lima belas menit namun betapa singkatnya kalau kita melihat film.betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan) namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar / teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.
Betapa asyiknya apabila pertandingan bola diperpanjang waktunya ekstra namun kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa. Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar Al-qur’an tapi betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.
Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun lebih senang berada di saf paling belakang ketika berada di Masjid
Betapa Mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu birahi semata, namun alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari ketika berpuasa.
Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu untuk sholat 5 waktu; namun betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saatterakhir untuk event yangmenyenangkan.
Betapa sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam al qur’an; namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain.
Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci AlQuran.
Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu untuk percaya atau berpikir,atau mengatakan apa-apa,atau berbuat apa-apa

Jumat, 01 Februari 2008

Resign & New Job

Tak terasa udah tanggal 01 Februari,cepat sekali waktu berjalan. Kemarin adalah hari terakhir aku bekerja di PT Bluewater dan hari ini aku adalah orang yang bebas....senangnya akhirnya bisa juga keluar dari situ.....huaaahhhhh....setelah kurang lebih 3 tahun bekerja disitu....
Sekarang aku bisa fokus untuk mencapai mimpi & cita-2 ku....
Aku memang berhenti dari bluewater tapi Allah memberi gantinya yang lebih baik,Subhanallah....kalau udah rezeki kita emang gak kemana,tanpa kuduga eh adiknya mantan bos nawarin kerja di perusahaannya,sebernernya gak enak juga sih sama si mantan bos tapi cuek aja lah....biarpun gajinya lebih kecil tapi yang penting pas di hati. Kadang kita itu aneh juga ya,kalau kata P'Arip (sohib di bwi) padahal gajiku disitu lumayan tapi kenapa keluar ? Apa yang kau cari....? Ya....apa yang kucari ? Kepuasan batin,walaupun gaji selangit tapi kalo aku nya gak sreg,gak sesuai dengan hati nurani lebih baik kutinggal...aku yakin keputusanku ini sudah benar,dan aku yakin aku bisa meraih mimpi & mewujudkan cita-2 ku. Amien....
Lagi pula aku juga mau lebih fokus di dbcN & oriflame,udah terlanjur nyemplung yah harus dijalani dengan serius,untuk mencapai sukses kan harus displin,tekun & kerja keras....semoga aku dapat mencapainya seperti para Upline ku yang udah berhasil. O iya gak terasa juga besok udah mau pertemuan BOSS lagi,berarti aku dah sebulan lebih jadi member ori & dbcN.
Hari minggu ada launching klub Noor di Kebayoran trus senin aku ke Bandung untuk lihat situasi kerja yang baru karena pabriknya di Bandung...wah keluar dari bluewater ternyata aku sibuk juga ya...hehe...tapi gak apa-2 demi cita-2 & mimpi...yang penting kita harus tetep menjaga semangat,walaupun belum dapat dl & belum tau apa yang ada didepan sana,tapi aku akan mencoba belajar menjadi pemburu yang bermental baja..segitu dulu tulisan ini iA besok disambung lagi...
Semangat.....